Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Budidaya Tebu yang Baik dan Benar

budidaya tebu
Budidaya Tebu (Foto : Radar Kediri)

Budidaya tebu menjadi salah satu peluang menjanjikan bagi para petani. Sebab, tanaman tebu akan selalu dibutuhkan, mulai dari bagian pangkal hingga ujung batang. 

Tanaman tebu sendiri memiliki kandungan gula sekitar 20% yang dapat digunakan untuk memproduksi gula pasir. Tentunya, sobat pasti tahu bahwa permintaan gula pasir mengalami peningkatan, terutama di berbagai industri pengolahan makanan.

Oleh karena itu, bagi sobat yang ingin melakukan budidaya tebu, maka bisa cek ulasan lengkapnya berikut ini.

Cara Budidaya Tebu yang Bisa Sobat Praktekkan

Ada beberapa langkah yang mesti sobat perhatikan saat ingin melakukan budidaya tebu, yaitu:

1. Syarat Tumbuh Tanaman Tebu

Tanaman tebu bisa sobat tanam di daerah tropis dan sub tropis dengan suhu 19 derajat LU sampai 35 derajat LS. 

Selain itu, kondisi tanah dan iklim pun mesti sobat perhatikan dengan baik agar tanaman tebu bisa tumbuh dengan baik.

Berikut syarat tanah dan iklim untuk menanam tebu, diantaranya:

  • Tanah 

    Tanah yang baik untuk tanaman tebu adalah tanah gembur agar aerasi udara dan perakaran dapat berkembang sempurna. Pastikan juga pH tanahnya ada di angka 6-7,5 serta memiliki tekstur tanah ringan hingga berat dengan kemampuan menahan air yang cukup dan porositas 30%.

  • Iklim 

    Perlu sobat ketahui bahwa pengaruh iklim sangat besar untuk pertumbuhan tanaman tebu.
    Tanaman tebu cocok ditanam di daerah dengan curah hujan berkisar 1000-1.300 mm per tahun dan sekurang-kurangnya memiliki 3 bulan waktu kering. 

    Untuk suhu idealnya sendiri berkisar antara 24 derajat celcius hingga 34 derajat celcius dengan perbedaan suhu siang dan malam tak lebih dari 10 derajat celcius.

    Tanaman tebu juga membutuhkan penyinaran yang baik, yaitu sekitar 12-14 jam setiap hari dengan kecepatan angin kurang dari 10 km/jam pada siang hari.

2. Penyiapan Bibit Tebu

Bibit tebu yang akan sobat gunakan harus memiliki kriteria kualitas baik agar mampu menghasilkan rendemen tinggi. Daya tumbuhnya harus 90 persen dengan tingkat kemurnian lebih dari 95 persen. Kemudian, batangnya terlihat normal sesuai varietas serta memiliki kondisi sehat.

Ada beberapa macam bibit tebu yang bisa sobat pilih, yaitu:

  • Rayungan: Bibit tebu yang tunasnya sudah mulai tumbuh dan cocok sobat tanam di lahan dengan perairan cukup.

  • Bagal: Bibit yang tunasnya belum tumbuh serta cocok sobat tanam di lahan sawah maupun tegalan.

  • Lonjoran: Bibit tebu yang belum dipotong menjadi stek.

  • Beberan: Bibit bagal yang sudah disemaikan dulu sampai muncul mata tunasnya.

  • Bibit Pucuk: Bibit yang bisa sobat ambil dari ujung batang tebu dengan 2-3 ruas.

3. Lakukan Pembersihan Area Tanam

Setelah menyiapkan bibit tebu yang akan sobat gunakan, selanjutnya lakukan pembersihan pada area tanam.

Pada lahan semak belukar dan hutan, sobat bisa menebas dan membabat habis semak belukar serta kayu-kayu kecil. Selanjutnya, lakukan penebangan pohon yang ada di area lahan, lalu tumpuk hasil tebangannya.

Untuk lahan tanah bekas hutan, kegiatan pembersihan dapat berlanjut dengan mencabut sisa akar pohon.

4. Penyiapan Lahan untuk Menanam Tebu

Apabila lahan sudah bersih, sobat bisa mulai menyiapkan lahan untuk proses budidaya tebu. Sobat dapat membagi area lahan per-rayon dengan luas 2.500 sampai 3.000 ha/rayon. 

Setiap rayon dapat dibagi perblok yang terdiri dari 10 petak, dimana setiap petak berukuran 200 m x 400 m (8 ha). Untuk antar blok-nya bisa sobat buat jalan kebun selebar 12 m, kemudian antar petak dibuat jalan produksi selebar 8 m.

Selanjutnya, sobat bisa mulai melakukan pembajakan pertama, pembajaka kedua, penggaruan serta pembuatan kairan. 

Tujuan dari pembajakan pertama adalah untuk membalik tanah dan memotong sisa-sisa kayu serta vegetasi lain yang masih tertinggal. Pembajakan ini bisa sobat mulai dari sisi petak paling kiri. 

Kedalaman olahnya sekitar 25-30 cm dengan arah bajakan menyilang barisan tanaman tebu sekitar 45 derajat. Kegiatan pembajakan pertama membutuhkan waktu sekitar 6-7 jam untuk satu petaknya.

Setelah lewat tiga minggu, sobat dapat melakukan pembajakan kedua dengan arah bajakan memotong tegak lurus dari hasil pembajakan pertama dan kedalaman olahnya sekitar 25 cm.

Kemudian, lakukan penggaruan untuk menghancurkan bongkahan tanah serta meratakan permukaan tanahnya. Proses penggaruan bisa sobat lakukan secara menyilang dengan arah bajakan. Kegiatan penggaruan sendiri membutuhkan waktu sekitar 9-10 jam untuk satu petak (8 ha).

Terakhir, sobat dapat membuat kairan atau lubang untuk bibit tebu yang akan ditanam. Kairan bisa sobat buat memanjang dengan jarak pusat ke pusat sekitar 1,35-1,5 mm, berkedalaman 30-40 cm serta arah operasi membuat kemiringan maksimal hingga 2%.

5. Proses Penanaman Tebu

Jika bibit tebu sudah siap, sobat bisa menentukan waktu terbaik untuk budidaya tebu, yaitu sekitar bulan Mei, Juni serta Juli.

Bibit yang sudah siap tanam bisa sobat letakkan sesuai jenisnya, ya. Untuk bibit rayungan, sobat dapat meletakkannya dalam posisi miring. 

Sementara bibit lainnya bisa sobat posisikan mendatar dengan mata tunas berada di samping. Kalau sudah selesai, tutup bibit menggunakan tanah agar tidak mudah bergeser.

6. Penyulaman 

Penyulaman dapat sobat lakukan untuk mengganti bibit tebu yang tidak tumbuh atau mati dengan bibit baru. Proses penyulaman terjadi saat bibit berusia 1 minggu setelah penanaman. 

Selanjutnya, lakukan penyulaman kedua ketika bibit berusia 4 minggu setelah penyulaman pertama.

7. Penyiraman Air

Sobat bisa menyiram tanaman tebu setiap 3 hari sekali sampai tanaman berusia 2 minggu. Selanjutnya, penyiraman bisa menjadi 2x dalam seminggu jika sudah mencapai 2-4 minggu. 

Baca Juga : 15+ Manfaat Air Tebu bagi kesehatan tubuh

Jika tanaman tebu sudah berusia 4-6 minggu, penyiraman dapat sobat lakukan sekitar 1 kali dalam seminggu. Selanjutnya, umur 6-16 minggu penyiraman tanaman tebu dilakukan sebulan sekali.

Apabila waktu tanam yang sobat lakukan sekitar bulan Juni, maka setelah melewati usia 16 minggu, sobat tak perlu melakukan penyiraman lagi karena sudah memasuki musim penghujan.

8. Pemupukan

Dalam budidaya tebu, pemupukan bisa sobat lakukan sebanyak dua kali aplikasi. Pemupukan pertama dilakukan ketika masa tanam sebanyak 1/3 dosis urea, SP-36 sebanyak satu dosis, serta KCI 1/3 dosis. 

Selanjutnya, pemupukan kedua bisa sobat lakukan saat tanaman tebu berusia 1-1,5 bulan dengan dosis yang tersisa dari pemupukan pertama.

9. Pengendalian Hama dan Penyakit

Lakukan penyiangan sebanyak 4 kali dengan selang waktu 3 minggu setelah proses tanam.
Selain itu, proses pengendalian hama dan penyakit bisa sobat lakukan dengan menanam varietas tebu tahan penyakit, memilih bibit tebu sehat, sterilisasi pisau pemotong bibit, serta memberikan nematisida saat mengolah lahan.

Baca juga: pengendalian penyakit pokahbung pada tanaman tebu menggunkan thricoderma sp

Jika terlanjur terkena penyakit, sebaik potong bagian yang terkena penyakit atau potong secara menyeluruh, lalu bakar agar tidak menular ke tanaman lainnya.

10. Panen 

Proses pemanenan tebu dapat sobat lakukan saat memasuki bulan kering, yaitu pada bulan Mei sampai September.

Untuk cara panennya sendiri, silakan gali dan keluarkan tanah di sekitar tanaman tebu dengan kedalaman 20 cm. 

Apabila ingin menanam kembali tebu, sisakan 3 ruas pada bagian batangnya. Namun, jika tidak, maka sobat bisa mencabut batang sampai akarnya. 

Ketika sedang memanen, buang bagian pucuk tanaman tebu dan ikat batang yang sudah dipanen menjadi satu, sekitar 20-30 batang. Demikian informasi mengenai cara budidaya tebu yang bisa sobat simak dan praktekkan.